Minggu, 28 Agustus 2011

LAPORAN
HASIL ANALISIS KONTEKS
UPTD SMPN 1 KAUMAN
Tahun Pelajaran 2011 / 2012










PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
DINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 KAUMAN
Jalan Raya Kalangbret-Tulungagung,Telp./Fax. 0355-323262
TULUNGAGUNG


KATA PENGANTAR

Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah dalam upaya pencapaian SNP. Hal ini sangat bermanfaat bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kekuramgam dan kelemahan dirinya serta dapat menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak lanjutnya.
Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga laporan analisis konteks ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Akhir kata kami bermohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin.
Kami yakin sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik kami harapkan demi kesempurnaan Laporan Analisis Konteks ini.

Kauman, 11 Juli 2011
Kepala Sekolah


Drs. MUJIONO,M.M.
NIP. 19650906 199003 1 008
















L E M B A R P E N G E S A H A N

Setelah memperhatikan dan mempertimbangkan dari komite UPTD SMPN 1 Kauman, maka dengan ini Laporan Analisis Konteks UPTD SMPN 1 Kauman ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2011/2012.

,

Ditetapkan di : Tulungagung
Pada Tanggal : Tanggal 11 Juli 2011
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,




Drs. H. SUMARYANTO. Drs. MUJIONO,M.M
NIP. 19650906 199003 1 008



Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung



Drs.BAMBANG SETYA SUKARDJONO,M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 19560304 198303 1 012


Daftar Isi
KATA PENGANTAR 2
L E M B A R A N P E N G E S A H A N 3
Daftar Isi 4
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.1.1 Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP 6
1.1.2 Kondisi riil sekolah 6
1.1.3 Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal 12
1.2 Landasan Hukum 13
1.3. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………14
BAB 2 HASIL ANALISIS KONTEKS 15
2.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan 15
2.1.1 Analisis Standar Isi 15
2.1.2 Analisis Standar Komptensi Lulusan 22
2.1.3 Analisis Standar Proses 32
2.1.4 Analisis Standar Pengelolaan 35
2.1.5 Analisis Standar Penilaian 64
2.1.6 Analisis Kondisi Satuan Pendidikan 69
2.1.7 Analisis Standar Sarana Dan Prasarana 72
2.1.8 Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan 80
BAB 3 PENUTUP 83
3.1 Kesimpulan 83
3.2 Rekomendasi 87


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
1.1.1 Kondisi ideal suatu sekolah sesuai SNP
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan terdiri dari delapan standar yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Pengertian masing-masing standar tersebut adalah :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan minimum yang harus dimiliki olehpendidik dan tenaga kependidikan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.



1.1.2 Kondisi riil sekolah
1. Sarana dan prasarana sekolah
a. Tanah dan halaman
Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara dengan luas total areal 10.857 m2.
Keadaan tanah sekolah UPTD SMPN 1 Kauman:

Status : Milik Negara
Luas tanah : 10.857 m2.
Luas bangunan : 5085 m2

b. Gedung sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik .Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar memadai.

Keadaan gedung UPTD SMPN 1 Kauman
No Uraian Jumlah/Ukuran Kondisi
1 Luas Bangunan
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Tata Usaha 1 Baik
4 Ruang Guru 1 Baik
5 Ruang Kelas 27 Baik
6 Ruang Lab.IPA-Fisika 1 Baik
7 Ruang Lab.IPA-Biologi 1 Baik
8 Ruang Perpustakaan 1 Baik
7 Ruang BK 1 Baik
8 Ruang Pembelajaran Komputer 2 Baik
9 Ruang Lab.Bahasa 1 Baik
10 Ruang Multimedia 3 Baik
11 Ruang Seni Musik 1 Baik
12 Ruang OSIS 1 Baik
13 Ruang UKS 1 Baik


2. Anggaran Sekolah
Anggaran Sekolah berasal dari dana pemerintah berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik.

3. Personil Sekolah
UPTD SMPN 1 Kauman memiliki 120 personil yang terdiri dari
Guru PNS : 69 orang
Guru Tidak Tetap(GTT) : 21 orang
TU PNS : 5 orang
Pegawai Tidak Tetap(PTT) : 22 orang
Laboran : 1 orang
Pustakawan : 2 orang

NO NAMA STATUS GOL JABATAN MATA PELAJARAN
1 Drs.MUJIONO,M.M GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I IPA-Fisika
2 Drs. GUNAWAN GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I B.Indonesia
3 SRI PURWATI, BA GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I BK
4 Dra.MANIP SAPTAMAWATI,M.Pd GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I B.Indonesia
5 Dra. SUSILOWATI GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I PKn
6 SUASHARI S.Pd GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I Matematika
7 SUDIRWAN S.Pd GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I IPA-Fisika
8 Dra. SUMIATI GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I PKn
9 SRI RAHAYU GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I B.Inggris
10 Drs. AGUS SUMARYOTO GURU PNS IV/b Guru Pembina Tk.I IPS
11 Dra. SULCHIJATI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
12 Dra. KUSRIYANI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPA-Biologi
13 Dra. SRI UMI WIDANINGSIH GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Jawa
14 SUDJIATI GURU PNS IV/a Guru Pembina Penjasorkes
15 Dra. WIWIEN SUDJIATI, M.Si GURU PNS IV/a Guru Pembina PKn
16 SOEPRAPTO S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina SBK
17 Dra. SUTIATI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
18 SUPRIHATIN S.Pd (MAT) GURU PNS IV/a Guru Pembina Matematika
19 ENY PURWATI, BA GURU PNS IV/a Guru Pembina PKn
20 NANIK SULISTYOWATI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Indonesia
21 MUSLIMAH S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina Matematika
22 SULISTYAWATI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Indonesia
23 ANING HARDIASTUTI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPA-Biologi
24 Drs. TUKIYAR GURU PNS IV/a Guru Pembina IPA-Fisika
25 IMAM SUCHROWARDI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Inggris
26 Dra. MUSRINGATIN GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Indonesia
27 ENDANG SRI LESTARI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Indonesia
28 JOKO SETIO MARHENDI GURU PNS IV/a Guru Pembina BK
29 MUKANTUN S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina Penjasorkes
30 ESTRI UTAMI GURU PNS IV/a Guru Pembina SBK
31 K.AINUL GHURI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Indonesia
32 SUHARTANTO S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina Matematika
33 RIBOET PUJI ASTUTI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina SBK
34 SRI BUDIATI S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
35 LIES INDRIANI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
36 AGUS SUSANTO S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina IPA-Fisika
37 BADRIJAH GURU PNS IV/a Guru Pembina BK
38 Dra. HENIYATI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
39 SUPRIHATIN S.Pd (BIG) GURU PNS IV/a Guru Pembina B.Inggris
40 Drs. DWI HARIADI GURU PNS IV/a Guru Pembina IPS
41 MOCHAMAD ALWI,S.Pd GURU PNS IV/a Guru Pembina IPA-Biologi
42 HANI BUDIARTI S.Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I IPA-Fisika
43 MUKOSIM S.Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I IPS
44 ANIS PURWANTI S.Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I Matematika
45 SUCININGTYAS S.Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I B.Inggris
46 TRI SUNDARI S.Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I Penjasorkes
47 ARIE DWI SUPRAPTI, S Pd GURU PNS III/d Guru PenataTk. I Matematika
48 TITIK KHUSNUL ASIYAH S.Pd GURU PNS III/c Guru Penata IPA-Biologi
49 PERY DWI LESTARI, SS GURU PNS III/b Guru Penata Muda Tk.I B.Inggris
50 ANIS YUAIDA S.Pd GURU PNS III/b Guru Penata Muda Tk.I PLH
51 Drs. BAYU SUBIYAKTO GURU PNS III/a Guru Penata Muda Penjasorkes
52 MUJIONO S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda B.Indonesia
53 Dra.SUPRIATI GURU PNS III/a Guru Penata Muda B.Indonesia
54 NURWIDAYATI, Spd GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
55 MAS'ULAH S.Ag. GURU PNS III/a Guru Penata Muda PAI
56 ENDANG SUGIARTI S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda B.Jawa
57 SUHARTATIK S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda B.Inggris
58 SITI KHULIYAH S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
59 MUNARDI S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
60 ELLIES SETYOWATI, S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda Matematika
61 ANNA YUNIATI S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
62 SRIYANAH S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
63 Drs. WIJIYANTO GURU PNS III/a Guru Penata Muda Penjasorkes
64 RINI WIJAYANTI SE GURU PNS III/a Guru Penata Muda IPS
65 EVI TRI MAYASARI S.Kom. GURU PNS III/a Guru Penata Muda TIK
66 EKO YULIONO, S Pd.I. GURU PNS III/a Guru Penata Muda PAI
67 FRIDA AGUSTINA M. GURU PNS III/a Guru Penata Muda SBK
68 CELERINA PATSYANTI Y.S, S.Pd GURU PNS II/b Guru Pengatur Muda Tk.I PKn
69 SABTI WULANDARI GURU PNS II/a Guru Pengatur Muda TIK
70 ANDI PRASTOWO,S.Pd GURU PNS III/a Guru Penata Muda Matematika
71 FITRI AMALIA S.Pd GURU TIDAK TETAP - - IPA-Fisika
72 Dra. DWI WAHYUNI GURU TIDAK TETAP - - Matematika
73 DJAMIASIH S.Pd GURU TIDAK TETAP - - B.Inggris
74 Drs. SAPTO YUWONO GURU TIDAK TETAP - - BK
75 WAHYU MUBIYARI CAHYANTI,S Pd GURU TIDAK TETAP - - PLH
76 MUHAMMAD ISMANU ROZIQI GURU TIDAK TETAP - - Teknisi
77 ANGGUN SOFIARTA, S Pt GURU TIDAK TETAP - - TIK
78 DWI NURCAHYANTI,S Pd GURU TIDAK TETAP - - Matematika
79 WIDARTI S.Si GURU TIDAK TETAP - - IPA-Biologi
80 MOH. NASUKHA W. P, S.Pd.I. M.S.I. GURU TIDAK TETAP - - PAI
81 IRCHAMIM, S.T. GURU TIDAK TETAP - - PLH
82 FEBRI SYAIPUN N. S.Pd GURU TIDAK TETAP - - IPA-Fisika
83 IRMA NURMAYANTI, SPsi GURU TIDAK TETAP - - BK
84 VIVIN FITRI KUSUMA W. GURU TIDAK TETAP - - PLH
85 RESTI YUSTANIA GURU TIDAK TETAP - - PLH
86 RETNO CITRANINGTYAS GURU TIDAK TETAP - PLH
87 MOH.FATCHUL HUDA GURU TIDAK TETAP - PAI
88 NAFI SEPTI MEKARSARI GURU TIDAK TETAP - BK
89 ALIP YUDISTIRO S.Pd.I GURU TIDAK TETAP - PAI
90 MERIYANA FRABANDARI GURU TIDAK TETAP - B.Inggris
91 DYAH SRI NAWANGWULAN, S.Pd GURU TIDAK TETAP - Teater
92 JINAB TU PNS -
93 YULI HANDAYANI TU PNS -
94 SUDARTI TU PNS -
95 SRI WINARNINGSIH TU PNS/PUSTAKAWAN -
96 READY RIDWIANTO TU PNS -
97 SLAMET MARGO UTOMO TU PNS -
98 ALI LATIEF PTT -
99 YULIANTIKO DENY SAPUTRO PTT -
100 TITIK TRIANAWATI, SE PTT -
101 HARYOGI SETIANA PTT -
102 PUJI KARYATI PTT -
103 HARI SETIAWAN TRI PRAKORO PTT -
104 NINA EKOWATI PTT -
105 SEPTA WULANDARI PTT -
106 LINDA PUSPITASARI, SE PTT -
107 SAIFUL ANAM PTT -
108 MOH. USET AL ISA PTT -
109 DIANA EKOWATI PTT -
110 IDA UTAMI PTT -
111 MEI KATIONO PTT -
112 RESTYKA YUNI NIRAWATI PTT -
113 ENI RATNANING TRIYAS PTT -
114 MATHAEUS SEPTIAN KUNCOROJATI PTT -
115 REVINDO ARDHYANTO AR. PTT -
116 EKO MUJIANTO PTT -
117 SISKA PRANTAWATI S.H. PTT -
118 SATRIONO PTT -
119 YUNITASARI PTT -
120 AGUS PTT -


4. Keadaan Peserta didik

1. Jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2011-2012 seluruhnya berjumlah 1032 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik kelas VII ada 9 rombongan belajar,kelas VIII ada 9 rombongan belajar,kelas IX ada 9 rombongan belajar.

Jumlah peserta didik Tahun 2011/2012
Kelas Jumlah Jumlah
Laki -laki Perempuan
VII 158 195 353
VIII 152 167 319
IX 163 196 359
Jumlah 473 558 1031


E. Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan 1 tahun ke depan


No Kondisi Saat Ini Kondisi yang diharapkan (satu tahun ke depan ) Besarnya tantangan nyata
1 Standar Isi : Kurikulum Standar Isi: Standar Isi
1.1 Kurikulum 100% memenuhi Kurikulum 100% memenuhi
standar Nasional Pendidikan standar nasional pendidikan
( perangkat pembelajaran sudah disusun untuk kelas VII,VIII,IX semua mata pelajaran) ( Perangkat pembelajaran sudah disusun untuk kelas VII,VIII,IX semua mata pelajaran)
1.2 Masih menjalankan sistim paket dan belum moving kelas Menjalankan sistim paket dan melaksanakan moving kelas 100%
2 Pengembangan Proses Pembelajaran: Pengembangan Proses Pembelajaran:
2.1 Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 60% guru melaksanakan CTL Proses pembelajaran sudah
memenuhi standar nasional
pendidikan , yaitu 80% guru melaksanakan CTL 20%
2.2 Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 60% Sudah 90% guru mampu menggunakan media ICT 30%
3 Standar Kelulusan: Standar Kelulusan:
3.1 Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 84%) Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( KKM 87%) 0%
3.2 Prestasi non akademik sekolah Prestasi non akademik sekolah
masih rendah ( rata-rata mencapai tinggi ( rata-rata mencapai 2 tingkat
kejuaraan tingkat kabupaten) kejuaraan tingkat nasional )
4 Pengembangan pendidikan dan Pengembangan pendidikan dan
tenaga kependidikan: tenaga kependidikan :
4.1 Pendidik dan tenaga kependidikan Pendidik dan tenaga kependidikan
terdapat 93% memenuhi standar terdapat 98% sudah memenuhi 5%
nasional pendidikan standar nasional pendidikan

5 Pengembangan prasarana dan Pengembangan prasarana dan
sarana : sarana :
5.1 Prasarana, sarana ,media pembelajaran ,bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 75 % memenuhi standar nasional pendidikan Prasarana, sarana ,media pembelajaran , bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 90 % memenuhi standar Nasional Pendidikan 15%
5.2 Perlengkapan ICT dikelas baru 30% Perlengkapan ICT dikelas ada 90% 60%
6 Standar pengelolaan: Standar pengelolaan:
6.1 80% fungsi-fungsi pengelolaan 90% fungsi-fungsi pengelolaan
sekolah memenuhi standar sekolah memenuhi standar 10%
nasional pendidikan nasional pendidikan

7 Pengembangan pembiayaan: Pengembangan pembiayaan:
7.1 Pembiayaan sepenuhnya dari Biaya Operasional Siswa(BOS) Pembiayaan diijinkan untuk menambah biaya dari siswa
8 Pengembangan penilaian: Pengembangan penilaian:

8.1 Guru dan sekolah 90% melaksana kan sistim penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan Guru dan sekolah 100% melaksana kan sistim penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan 5%


1.1.3 Upaya atau langkah memenuhi kondisi ideal
a. Program Pengembangan Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Pendidikan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah
2. Workshop pemetaan SK dan KD
3. IHT(diklat) penyusunan silabus dan RPP
4. Seminar
5. Workshop pembuatan bahan ajar cetak dan ICT
b. Program Pengembangan Proses Pembelajaran
1. Workshop model-model pembelajaran
2. Pengembangan pembelajaran kontekstual
3. Pengembangan kelompok belajar siswa dengan tutor sebaya
4. MGMPS
c. Program Pengembangan Media Pembelaran
1. Pengadaan alat dan bahan penunjang pembelajaran dikelas ( VCD, Tape, LCD)
2. Pengadaan media pembelajaran
3. Pengadaan alat multi media
4. Pengadaan komputer dengan akses internet di perpustakaan dan tempat-tempat strategis
5. Optimalisasi Lab. Bahasa.
6. Optimalisasi Lab. IPA
7. Optimalisasi Perpustakaan
d. Program Pengembangan pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. IHT(diklat) Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Teknologi dan Informasi
2. Studi banding
3. Pengembangan kegiatan MGMP
4. Pengembangan penelitian tindakan kelas
5. Pelatihan bahasa inggris
6. Pelatihan komputer dan e-learning
e. Program Pengembangan Manajemen
1. Penerapan model manajemen berbasis sekolah secara penuh
2. Pengembangan pola manajemen berbasis ICT ( SIM)
3. Kerjasama dengan sekolah / instansi lain yang terkait dengan program sekolah dalam wujud MOU
4. Kerjasama dengan dunia usaha dan alumni untuk pengembangan program sekkolah
5. Pengembangan fungsi partisipasi komite sekolah

f. Program Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah yang lebih intensif untuk menggali sumber-sumber dana yang ada dimasyarakat
2. Melakukan kerjasama dengan dunia usaha / industri
3. Melakukan kegiatan yang menghasilkan keuntungan ekonomi
4. Mengoptimasikan penggunaan bantuan yang diberikan dari pusat dan daerah
g. Program Pengembangan Penilaian
1. Pengembangan perangkat penilaian
2. Pengembangan bentuk uji kompetensi
3. Pengembangan model dan acuan penilaian
4. Pelaksanaan evaluasi ( ulangan harian, program remedial, pengayaan, mid semester, dan ulangan akhir semester)
h. Program Pengembangan Diri
1. Optimalisasi BK dalam pengembangan diri
2. Optimalisasi kegiatan ekstrakurikuler
3. Karir Day
4. Pembentukan Tim Unggulan Mata Pelajaran

1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun laporan analisis konteks
1. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
2. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
5. Permendiknas No.13 Tahun 2007 tentang Kepala Sekolah/Madrasah
6. Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Permendiknas No.24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
8. Permendiknas No.25 Tahun 2008 tentang Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.
9. Permendiknas No.26 Tahun 2008 tentang Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas No.27 Tahun 2008 tentang Tentang Kualifikasi dan Kompetensi Konselor Sekolah/Madrasah.
11. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penillaian
12. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;
13. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
14. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
15. Permendiknas No. 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan;
16. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
17. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional No.12/C/KEP/TU/2008 tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/SDLB,SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMK/SMALB)

1.3 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penyusunan Laporan
Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam menyusun perencanaan dan pengembangan pendidikan di UPTD SMPN 1 Kauman.

b. Manfaat Penyusunan Laporan
Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan di UPTD SMPN 1 Kauman. Sehingga Sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki.
HASIL ANALISIS KONTEKS
2.1 Analisis Standar Nasional Pendidikan
Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 Kauman Tahun Pelajaran : 2011 / 2012
NPSN/NSS : 20537273/201051615003 Alamat Sekolah : Jl. Raya Kalangbret-Tulungagung

2.1.1 Analisis Standar Isi
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
Kerangka Dasar Kurikulum Prinsip Pengembangan Kurikulum






1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu






3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni





4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan








5. Menyeluruh dan berkesinambungan


6. Belajar sepanjang hayat




7. Seimbang kepentingan nasional dan kepentingan daerah Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik



Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dam gender.




Sebagian besar telah tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.






Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja


Pengembangan kurikulum telah dilakukan secara berkesinambungan

Sudah diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat

Sudah seimbang Melakukan analisis kepentingan peserta didik melalui angket, wawancara, penelaahan dari BP, dan tes IQ.


Penggalian data karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender dari BP, komite sekolah dan Tata laksana sekolah.


Menyediakan sarana dan prasarana serta konsultasi untuk mata pelajaran yang belum tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pengembangan kurikulum






Penyempurnaan secara berkelanjutan


Penyempurnaan secara berkelanjutan





Prinsip Pelaksanaan Kurikulum 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan dan moral

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tutwuri handayani, ingmadya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (dibelakang memberi daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan di lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).


6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
Belum semua peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.










Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.


















Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.











Sudah sesuai dengan kondisi ideal

















Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan teknologi namun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.













Pelaksanaan kurikulum belum secara optimal dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah Melaksanakan IHT(diklat) pengembangan metode pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan serta meningkatkan frekuensi kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan





Dibuat program kurikulum yang menekankan pada penegakan pilar belajar tersebut




















Pelayanan perbaikan dan pengayaan lebih diintensifkan pada setiap mata pelajaran sementara pelaksanaan percepatan baru dapat dilaksanakan jika kondisi sudah sesuai dengan syarat dilaksanakannya program percepatan









Mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada















Pengadaan ruang multi media serta menambah sarana dan prasarana penunjang serta mengadakan pelatihan tentang aplikasi soft skill untuk mendukung kegiatan pembelajaran













Sosialisasi strategi serta motivasi pendayagunaan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah pada proses pelaksanaan kurikulum kepada guru mata pelajaran.

7. Struktur Kurikulum Daftar mata pelajaran dan muatan lokal


Penetapan muatan lokal pada struktur kurikulum













Kegiatan pengembangan diri Daftar mata pelajaran dan muatan lokal dikembangkan dengan berpedoman pada standar isi

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang ditentukan oleh satuan pendidikan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk unggulan daerah, yang materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran







Pelayanan kegiatan pengembangan diri diberikan sesuai dengan potensi, kebutuhan, minat dan bakat peserta didik serta disesuaikan dengan kondisi sekolah Daftar mata pelajaran dan muatan lokal telah dikembangkan dengan berpedoman pada standar isi


Muatan lokal yang dilaksanakan adalah muatan lokal yang sesuai dengan kondisi koa angerang sebagai koata industri, yaitu Teknologi Informasi dengan titik berat Tekhnik Komputer dan Multi Media










Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM -




Dilakukan analisis keunggulan lokal sehingga memiliki program PBKL yang terintegrasi pada mata pelajaran atau melalui Muatan Lokal serta melakukan kajian pengembangan SK, KD dan Indikator Muatan Lokal









Menjaring potensi, minat dan bakat peserta didik melalui angket dan wawancara serta menambah jenis dan program kegiatan pengembangan diri

8. Beban Belajar Beban belajar untuk kegiatan tatap muka perminggu













Beban belajar untuk Penugasan Terstruktur









Beban belajar untuk Kegiatan Mandiri tidak Terstruktur
Jumlah jam pelajaran tatap muka per minggu adalah 32 jam / minggu dan pemanfaatan tambahan 4 jam / minggu












Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang waktunya ditentukan oleh pendidik




Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik
Sekolah memanfaatkan penambahan jam sehingga beban belajar kelas VII,VIII da IX adalah 40 jam / minggu, dengan rincian penambahan jam sebagai berikut:
Matematika : 1 jam / minggu
IPA : 2 jam / minggu
IPS : 2 jam / minggu
Bahasa Indonesia : 1 jam / minggu
Dan ditambah 1 mata mata pelajaran PLH 2 jam / minggu






Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur











Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur Dilakukan IHT dengan fokus analisis/pemetaan SK/KD untuk menentukan materi tambahan jam pelajaran agar lebih efektif













Mewajibkan pendidik menganalisis SK dan KD serta merencanakan bentuk kegiatan terstruktur









Mewajibkan pendidik menganalisis SK dan KD serta merencanakan bentuk kegiatan mandiri tidak terstruktur
9. Kalender Pendidikan Perhitungan minggu efektif Kalender pendidikan tingkat satuan pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan daerah dan karakteristik sekolah serta mengacu pada standar isi Kalender pendidikan yang dibuat oleh sekolah berpedoman dengan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dengan menyesuaikan pada kebutuhan dan program sekolah Membuat kalender pendidikan yang bersumber pada kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung dengan memasukkan kegiatan khusus yang diprogramkan sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif











2.1.2 Analisis Standar Komptensi Lulusan
Memuat deskripsi hasil analisis standar kompetensi lulusan yang sekurangkurangnya memaparkan kondisi riil pencapaian standar kompetensi lulusan, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.

PEMETAAAN KETERLAKSANAAN ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012

A. SKL SATUAN PENDIDIKAN
No. SKL Satuan Pendidikan SKL KELOMPOK MAPEL SKL MAPEL KET
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja Berperilaku terpuji seperti berbaiksangka, taubat dan meninggalkan perilaku tercela seperti takabur, syirik dan fitnah Pendidikan Agama
2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Agama, IPTEK
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi


3. Agama, PKn
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
1. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
2. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam




PKn, Agama
5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
Memahami ayat-ayat Al- Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Agama
6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif Memahami prinsip dasar internet/ intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi,berkomunikasi dan betukar informasi IPTEK
7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan
keputusan Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
IPTEK
8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
1. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
2. Memahami fungsi dan proses berbagai peralatan dan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas kekayaan Intelektual



PKn, IPTEK
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat kepribadian
1. Mempraktekan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas lainnya
2. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
PKn, Penjasorkes
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks Menunjukkan kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah kompleks Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama




IPTEK
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial Menunjukkan kemampuan
menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing 1. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
IPTEK
12 Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
1. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
2. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Agama
13 Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 1. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
2. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
PKn
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Menunjukkan apresiasi terhadap
karya seni Mengapresiasikan dan
mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non tradisional dengan beragam teknik, media dan materi musik daerah setempat Estetika
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya 1. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni
2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika

Mengapresiasikan dan
mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non tradisional dengan beragam
teknik, media dan materi musik daerah setempat





Estetika, PKn
16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok Menghasilkan karya kreatif, baik
individual maupun kelompok Mengapresiasikan dan
mengekspresikan karya seni musik tradisional dan non tradisional dengan beragam
teknik, media dan materi musik daerah setempat Estetika
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan
tubuh serta lingkungan yang sehat, menegenai berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
PenjasOrkes
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun 1. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
1. Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis
PKn, IPTEK
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
PKn
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 1. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. Berperilaku terpuji seperti berbaik sangka, taubat dan meninggalkan perilaku tercela seperti takabur,syirik dan fitnah
PKn, Agama
21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
1. Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik
2. Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei IPTEK
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Menunjukkan keterampilan menyimak,membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris Mendengar, membaca, menulis dan menyimak serta berbicara IPTEK
23 Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
IPTEK




B. SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN DAN SKL MATA PELAJARAN

No Kriteria setiap Komponen Dokumen Hasil Analisis Pemenuhan
(Rencana Tindak Lanjut) Alokasi Program
ada Tidak 1 2
I SKL KELOMPOK MATA PELAJARAN
1 Hasil analisis kelompok Mapel Agama dan Akhlak Mulia V
2 Hasil analisis kelompok Mapel Kewarganegaraan dan Kepribadian V
3 Hasil analisis kelompok Mapel Ilmu Pengetahuan dan Teknologi V
4 Hasil analisis kelompok Mapel Estetika V
5 Hasil analisis kelompok Mapel Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan V
II SKL MATA PELAJARAN
1 Hasil analisis Mapel Pendidikan Agama V
2 Hasil analisis Mapel Pendidikan Kewarganegaraan V
3 Hasil analisis Mapel Bahasa Indonesia V
4 Hasil analisis Mapel Bahasa Inggris
V
5 Hasil analisis Mapel Matematika V
6 Hasil analisis Mapel Fisika V
7 Hasil analisis Mapel Biologi V
8 Hasil analisis Mapel Kimia V
9 Hasil analisis Mapel Sejarah V
10 Hasil analisis Mapel Geografi V
11 Hasil analisis Mapel Ekonomi V
12 Hasil analisis Mapel Sosiologi V
13 Hasil analisis Mapel Seni Budaya V
14 Hasil analisis Mapel Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan V
15 Hasil analisis Mapel TIK V
16 Hasil analisis Mapel Mulok V

2.1.3 Analisis Standar Proses
Memuat deskripsi hasil analisis standar proses yang sekurang-kurangnya memaparkan kondisi riil pelaksanaan standar proses, kondisi yang diharapkan sesuai dengan kondisi ideal (SNP) dan rencana tindak lanjut untuk memenuhinya. Deskripsi tersebut dapat didukung oleh data kuantitatif.
Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012

No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Tindak Lanjut
I PERENCANAAN
1. Silabus Pada Silabus harus memuat:
1. Identitas mata pelajaran ,SK KD,Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/ Bahan/ Alat.
2. Penyusunan silabus berdasarakan hasil pemetaan Standar Isi.

Dalam pengembangan silabus
masih banyak guru yang belum
melakukan analisis SK-KD dengan benar.

Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.

Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik membuat silabus mulai dari analisis pemetaan SK dan KD sampai menghasilkan silabus minimal hasil adaptasi dan menyesuaikan dengan karakteristik belajar siswa






2. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD, Indiator Pencapaian, tujuan ,Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, belajar, dan sumber belajar.
2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan,kegiatan inti, dan penutup.
3. Mengacu pada prinsip-prinsip
penyusunan RPP. Masih ada guru menyusun RPP
tidak melampirkan instrumen
penilaian dan atau soal yang
tercantum dalam RPP tidak
mereprensantisikan tujuan pada
RPP. Perlu diadakan workshop dan IHT(diklat) pengembangan RPP
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
2.1. Persyaratan
Pelaksanaan. *Rombongan Belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah 40 pesertadidik.



Jumlah pesertadidik per rombongan belajar adalah 40 orang
2.2. Pelaksanaan
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
- Penyampaian tujuan
- Motivasi
b. Kegiatan inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
c. Penutup
- Rangkuman
- Penialaian / refleksi
- Umpan balik
- Tugas Kegiatan pembelajaran tidak
konsisten dengan pemetaan
waktu yang direncanakan pada RPP.
Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi Dilakukan IHT tentang kegiatan pembelajaran dan model-model pembelajaran.
III PENILAIAN HASIL
PEMBELAJARAN Penilaian dilakukan oleh guru
terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Hasil penilaian pembelajaran
tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru. Kepala Sekolah melakukan pemeriksaan dan pemantauan perkembangan hasil belajar peserta didik dari guru sebagai data keberhasilan/ketidakberhasilan pesertadidik

2.1.4 Analisis Standar Pengelolaan

Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012


Analisis Standar Pengelolaan

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
1 PERENCANAAN PROGRAM

Visi Sekolah
1. Rumusan visi merupakan cita-cita bersama warga sekolah;
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah;
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan komite sekolah;
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah;
6. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. 1. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
2. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah

3. Pembuatan visi sekolah mengadopsi dari seluruh pihak yang berkepentingan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

4. Dimusyawarahkan dengan pihak-pihak yang berkepentingan


5. Kurang sosialisasi

6. Ditinjau dan dievaluasi dalam rapat kerja sekolah 1. Perlu adanya sosialisasi dalam berbagai kegiatan sekolah
2. Perlu adanya sosialisasi sehingga dapat memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah
3. Perlu sosialisasi dengan berbagai cara
Misi Sekolah







1. memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
2. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3. menjadi dasar program pokok sekolah

4. menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah
5. memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah
6. memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
7. dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
8. disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
9. ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. 1. Pengembangan dari visi sekolah


2. Merupakan acuan dalam pencapaian tujuan sekolah kedepan

3. Belum menjadi dasar dalam penyusunan program pokok sekolah

4. Pelayanan terhadap anak didik diupayakan oleh guru dan staf di sekolah
5. Dikembangkan berdasarkan tujuan khusus ke umum.

6. Cukup memberikan ruang gerak pada satuan pendidikan



7. Dimusyawarahkan oleh seluruh pihak yang berkepentingan.


8. Kurang sosialisasi

9. Belum dilaksanakan evaluasi secara berkala

1. Perlu adanya sosialisasi dalam berbagai kegiatan sekolah


2. Perlu adanya sosialisasi sehingga dapat memberikan inspirasi dan motivasi warga sekolah
3. Diadakan rapat kerja secara berkala unuk mengevaluasi.
Tujuan Sekolah
1. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);
2. mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;
3. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah;
4. mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. 1. Sudah menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah

2. Sudah mengacu pada visi, misi dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat

3. Sudah mengacu pada standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah
4. Belum sepenuhnya mengakomodasi pihak yang berkepentingan dan belum diputuskan dalam rapat dewan pendidik.

5. Kurang sosialisasi Dilaksanakan rapat kerja untuk menyusunnya dengan melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan.
Rencana Kerja Sekolah
1. Rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;
2. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.
3. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
4. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:
1) kesiswaan;
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
4) sarana dan prasarana;
5) keuangan dan pembiayaan;
6) budaya dan lingkungan sekolah;
7) peranserta masyarakat dan kemitraan;
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Rencana kerja hanya di pahami oleh beberapa pihak








Rencana kerja disetujui oleh Dewan pendidik dan komite Sekolah serta dituangkan dalam dokumen

Rencana kerja empat tahunan
disetujui oleh dewan pendidik dan
komite sekolah


Rencana kerja tahunan digunakan
sebagai pedoman pengelolaan sekolah




Sebagian besar rencana kerja tahunan sudah sesuai dengan ketentuan, namun belum ada kemitraaan dengan masyarakat sekitar. Perlu penekanan dan pemahaman secara menyeluruh sehingga warga sekolah dapat memperbaiki mutu lulusan yang ingin dicapai.























Perlu dibangun kemitraan dengan masyarakat sekitar.
2 PELAKSANAAN RENCANA KERJA
Pedoman Sekolah
Perumusan pedoman sekolah:
1) mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah;
2) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pedoman pengelolaan sekolah meliputi:
1) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
2) kalender pendidikan/akademik;
3) struktur organisasi sekolah;
4) pembagian tugas di antara guru;
5) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
6) peraturan akademik;
7) tata tertib sekolah/madrasah;
8) kode etik sekolah/madrasah;
9) biaya operasional sekolah.
Pedoman sekolah sudah sesuai dengan ketentuan namun belum dilakukan evaluasi berkala.
Diadakan rapat kerja untuk mengevaluasi pedoman sekolah secara berkala.
Struktur Organisasi Sekolah
a. Struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan.
b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi sekolah.
c. Pedoman yang mengatur tentang struktur organisasi sekolah
1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggungjawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal;

2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah;
3) diputuskan oleh kepala sekolah dengan mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/madrasah.

Sudah memiliki pedoman pengelolaan organisasi sekolah yang meliputi pengaturan struktur organisasi sekolah.


Belum dilakukan evaluasi secara berkala.






Dilaksanakan evaluasi secara berkala dalam rapat kerja sekolah.
Pelaksanaan Kegiatan Sekolah
a. Kegiatan sekolah:
1) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan;
2) dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada ketersediaan sumber daya yang ada.
b.Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.
c. Kepala sekolah mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengelolaan bidang akademik pada rapat dewan pendidik dan bidang non-akademik pada rapat komite sekolah dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya.
Dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan dengan pelaksana penanggungjawab kegiatan yang ditetapkan oleh kepala sekolah.





Belum melibatkan dewan pendidik





Belum dilaksanakan laporan pertanggungjawaban program pada rapat dewan pendidik.









Disusun mekanisme kerja dalam pelaksanaan program dan pelaporan program.
Bidang Kesiswaan
1. Sekolah menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan peserta didik

2. Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru.

3. memberikan layanan konseling kepada peserta didik;
4. melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta didik;
5. melakukan pembinaan prestasi unggulan;
6. melakukan pelacakan terhadap alumni.
Petunjuk pelaksanaan operasional penerimaan peserta didik dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten atas masukan kepala-kepala sekolah.

Orientasi peserta didik baru dilakukan oleh OSIS dan Panitia Guru





Sesuai dengan kondisi ideal

Sesuai dengan kondisi ideal


Sesuai dengan kondisi ideal


Database alumni belum tersusun rapi per angkatan

Diupayakan untuk dapat melaksanakan penerimaan peserta didik baru secara mandiri.


















Dibuat database alumni per angkatan
Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
Penyusunan KTSP
1. Penyusunan KTSP memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya
2. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
3. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP.
Kalender Pendidikan
1. Sekolah/Madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.

2. Penyusunan kalender pendidikan/akademik:
a) didasarkan pada Standar Isi;
b) berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
c) diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah.



Program Pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya, serta Standar Proses dan Standar Penilaian.



2. Setiap guru bertanggungjawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya

Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
1. Sekolah menyusun program penilaian hasil belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan.
2. Sekolah menilai hasil belajar untuk seluruh kelompok mata pelajaran, dan membuat catatan keseluruhan, untuk menjadi bahan program remedial, klarifikasi capaian ketuntasan yang direncanakan,

3. Seluruh program penilaian hasil belajar disosialisasikan kepada guru.
4. Sekolah menetapkan prosedur yang mengatur transparansi sistem evaluasi hasil belajar untuk penilaian formal yang berkelanjutan.
5. Semua guru mengembalikan hasil kerja siswa yang telah dinilai.
6. Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan peserta didik dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil belajar.
7. Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala.
8. Sekolah melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah/madrasah, dan institusi di atasnya.
Sesuai dengan ketentuan dan panduan




Telah dilakukan analisis konteks dalam penyusunan KTSP

Masih ada guru dalam menyusun silabus hanya mengadopsi dari contoh yang ada

Kalender pendidikan memuat seluruh aktivitas sekolah yang dijabarkan secara rinci dari tahunan, semester, bulanan , dan mingguan.




Sesuai dengan kondisi ideal

















Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses








Belum seluruh guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran








Guru menyusun rencana penilaian dan remedial






































Hasil belajar peserta didik disusun
sebagai laporan terhadap orangtua yang perlu ditindak lanjuti oleh peserta didik dan guru mata pelajaran














Dilaksanakan IHT pengembangan silabus dan pendampingan dalam penyusunan silabus.

































Perlu adanya penekanan pentingnya mutu pendidikan bagi lulusan yang diinginkan oleh sekolah










Perlu ada penekanan dan program prioritas untuk meningkatkan mutu peserta didik
Peraturan Akademik

Sekolah menyusun dan menetapkan Peraturan Akademik.
Peraturan Akademik berisi:
1. persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari guru;
2. ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;
3. ketentuan mengenai hak siswa untuk menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan;
4. ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor.



Telah memiliki peraturan akademik sesuai dengan buku petunjuk teknis.

Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sekolah melaksanakan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan mencakup :
1. promosi berdasarkan azas kemanfaatan, kepatutan, dan profesionalisme
2. pengembangan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah
3. penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas
4. mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain
5. didasarkan pada analisis jabatan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan
Sudah memiliki pedoman pengelolaan sekolah yang mengatur tentang pendidik dan tenaga kependidikan























Bidang Sarana dan Prasarana
Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana mencakup :
1. Upaya merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan, sarana dan prasarana pendidikan
2. Evaluasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana
3. Upaya melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap kelas


Pengelolaan sarana prasarana sekolah:
1) direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana;
2) dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya.
Sesuai dengan kondisi ideal


















Belum memiliki master plan


















Membuat master plan pengembangan sarana prasarana sekolah
Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:
1) menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya;
2) merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik;
3) membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;
4) melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal;
5) menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah/madrasah lain baik negeri maupun swasta.
Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana


Sudah memilki pedoman pengelolaan perspustakaan







Buka sampai pukul 13.00 wib


Belum ada kerjasama dengan perpustakaan lain


















Dibuat program untuk kerjasama dengan pihak-pihak lain di luar sekolah.
Bidang Keuangan dan Pembiayaan
Melaksanakan pengelolaan pembiayaan sesuai dengan pedoman pengelolaan pembiayaan meliputi:
1. sumber pemasukan, pengeluaran dan jumlah dana yang dikelola;
2. penyusunan dan pencairan anggaran,
3. penggalangan dana diluar dana investasi dan operasional; penggunaan anggaran keuangan sesuai dengan RKA-S;
4. pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran,
5. dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya

Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di atasnya.
Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel.
Sesuai dengan kondisi ideal




















Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional sekolah disusun oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dengan masukan dari sekolah.



Belum dilakukan sosialisasi pada warga sekolah






























Meningkatkan sosialisasi seluruh kebijakan sekolah.

Budaya dan Lingkungan Sekolah
Tercipta suasana, iklim dan lingkungan sekolah yang kondusif dengan minimal kondisi :
1. Tersedia akses informasi-informasi penting yang mudah diakses oleh warga dan tamu sekolah
2. Tersedia petunjuk, peringatan, larangan dan sanksi dalam berperilaku di sekolah

3. Dilaksanakannya sistem penghargaan dan sanksi

4. Teramati kedisiplinan warga sekolah (taat asas dan taat waktu)
5. Teramati tata pergaulan didalam sekolah dengan saling menghormati
6. Sarana dan prasarana, kebersihan,ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah terjaga
Sekolah menetapkan kode etik warga sekolah yang memuat norma tentang:
1) hubungan sesama warga di dalam lingkungan sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan masyarakat;
2) sistem yang dapat memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar.

Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik memuat norma untuk:
1) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;
2) menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;
3) mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku;
4) memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman;
5) mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;
6) mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta
7) menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah.
Kode etik sekolah yang mengatur guru dan tenaga kependidikan memasukkan larangan bagi guru dan tenaga kependidikan, secara perseorangan maupun kolektif, untuk:
1) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;
2) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik;
3) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang;
4) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.



Tersedia papan pengumuman ditempat-tempat strategis, web sekolah selalu terupdate dan SMS gateaway

Berbentuk buku pedoman tata tertib sekolah, namun belum ada papan display yang terpasang memuat tata tertib sekolah

Sudah ada pedoman, namun pelaksanaan belum konsisten


Sesuai dengan kondisi ideal



Sesuai dengan kondisi ideal


Pemeliharaan sarana-prasarana, kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan terjaga dengan baik



Belum ada kode etik secara tertulis











Dibuat papan display tentang tata tertib sekolah



Lebih mengoptimalkan sisten penghargaan dan sanksi














Disusun kode etik guru dan siswa secara tersendiri, terpisah dari tata tertib siswa.
Peranserta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah
Sekolah menjalin kemitraan dan kerjasama
Kemitraan sekolah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non-pemerintah.
Menjalin kemitraan minimal dengan SD/MI, SMA/MA/SMK, berkaitan dengan input, proses, output berdasarkan perjanjian tertulis.
Ada kerja sama dan kemitraan

Dilakukan dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah


Belum seluruhnya dituangkan dalam perjanjian tertulis
Dilakukan kemitraan dan kerjasama dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai pihak dan dituangkan dalam perjanjian tertulis.
3 PENGAWASAN DAN EVALUASI

Program Pengawasan
Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Pengawasan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan

Pelaksanaan pemantauan secara teratur dan berkelanjutan oleh komite sekolah untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan.

Pelaksanaan supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah

Kepala sekolah melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Ada program pengawasan namun belum dilakukan secara berkelanjutan
Disusun program pengawasan berkelanjutan
Evaluasi Diri
Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah meliputi :
1. Evaluasi proses pembelajaran, sekurang-kurangnya 2 kali per tahun, pada akhir semester akademik
2. Evaluasi program kerja tahunan sekurang-kurangnya satu kali setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah Belum dilakukan evaluasi secara tersistem Dibuat sistem evaluasi diri
Evaluasi dan Pengembangan KTSP
Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:
a. komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;
b. berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial;
c. integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran;
d. menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan pendidik, komite sekolah, pemakai lulusan, dan alumni.
Dilakukan sesuai dengan panduan penyusunan KTSP dari BSNP
Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
b. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas.
c. Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-perubahan peserta didik.
Belum dilakukan evaluasi secara tersistem
Disusun sistem evaluasi tenaga pendidik
Akreditasi Sekolah
a. Sekolah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Sekolah meningkatkan status akreditasi, dengan menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi.
c. Sekolah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya secara holistik dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.
Sekolah menyiapkan bahan-bahan untuk akreditasi dan terus menerus meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistik
4 KEPEMIMPINAN SEKOLAH

Kepala dibantu minimal tiga wakil kepala sekolah untuk bidang akademik, sarana-prasarana, dan kesiswaan.

Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta keputusannya, dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi di atasnya. Kepala Sekolah dibantu oleh dua orang wakil kepala sekolah dan dua Urusan Kurikulum, dua Urusan Kesiswaan, dua Urusan Sarana Prasarana, dua Urusan Hubungan Masyarakat.

Pemilihan dan penentuan wakil kepala sekolah dan urusan sepenuhnya dilakukan oleh kepala sekolah.






Dibuat sistem pemilihan wakil kepala sekolah.
5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Mengelola SIM yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel yang mencakup :
a. Menyediakan fasilitas informasi (website/jejaring sosial/leaflet/ booklet/majalah/ papan informasi, papan informasi, LAN dan sejenisnya) yang mudah diakses
b. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi rnaupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan
c. Melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan.
Sudah melaksanakan sistem informasi manajemen









Data pengaduan masyarakat belum terdokumentasi.









Melengkapi media informasi yang belum tersedia









Mendokumentasikan setiap pengaduan masyarakat











ANALISIS PERENCANAAN SEKOLAH


No Kriteria setiap Komponen Kesesuaian
dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
VISI SEKOLAH
1 Mengacu pada visi , misi dan tujuan pendidikan nasional v
2 Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita tinggi sekolah v
3 Berorientasi ke masa depan v
4 Mempertimbangkan potensi dan kondisi sekolah serta lingkungannya v
5 Kalimat rumusannya mudah dipahami, jelas dan tidak multi tafsir

v
MISI SEKOLAH
1 Memberi arah dalam mewujudkan visi sekolah v
2 Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu v
3 Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan v
4 Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah v
5 Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan sehingga dapat ditinjau secara berkala v
TUJUAN SEKOLAH
1 Mengacu pada visi dan misi v
2 Menggambarkan tingkat kualitas yang dapat dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan) v
3 Mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan SMP v
4 Rumusannya dapat diukur ketercapaiannya v
RENCANA KERJA SEKOLAH
1 Adanya rencana kerja jangka menengah untuk mendukung pencapaian tujuan jangka empat tahunan

v
2 Rumusan rencana kerja jangka menengah dapat diukur ketercapaiannya v
3 Adanya rencana kerja tahunan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S) v
4 Rumusan rencana kerja tahunan dapat diukur ketercapaiannya v

ANALISIS KEPEMIMPINAN SEKOLAH

Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN Tahun Pelajaran : 2011/2012
NPSN/NSS : 20537273/201051615003 Alamat Sekolah : Jl.RAYA KALANGBRET-
TULUNGAGUNG
Nama Kepala Sekolah : Drs. MUJIONO,M.M
Nama-nama Wakasek : 1. SUASHARI, S.Pd.
2. JOKO SETIO MARHENDI,S.Pd (Wakasek 1)
(Wakasek 2)
Nama-nama Urusan 1. Drs. TUKIYAR
2. MOCHAMAD ALWI, S.Pd. (Urusan Kurikulum 1)
(Urusan Kurikulum 2
3. SOEPRAPTO,S.Pd (Urusan Kesiswaan 1 )
4. Drs. DWI HARIYADI (Urusan Kesiswaan 2)
5. Dra.SRI UMI WIDANINGSIH (Urusan Sarana dan Prasarana 1)
6. Drs. GUNAWAN (Urusan Sarana dan Prasarana 2)
7. Drs. AGUS SUMARYOTO (Urusan Hubungan Masyarakat 1)
8. Dra. MANIP SAPTAMAWATI,M.Pd (Urusan Hubungan Masyarakat 2)

No Kriteria setiap Komponen Kesesuaian
dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal v
2 Usia Maksimal v
3 Pengalaman mengajar minimal v
4 Pangkat minimal v
5 Status Guru (Guru SMP) v
6 Kepemilikan sertifikat pendidik v
7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah v
8 Kompetensi kepribadian v
9 Kompetensi manajerial v
10 Kompetensi kewirausahaan v
11 Kompetensi supervisi v
12 Kompetensi sosial v
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal v
2 Kriteria pengangkatan wakasek v
3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:
Urusan Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin v
b. kepemilikan keterampilan teknis v
c. kemitraan dan kerjasama v
Urusan Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin v
b. kepemilikan keterampilan teknis v Perlu Pelatihan Komputer dan penyusunan program kerja v
c. kemitraan dan kerjasama V
Urusan Bidang Sarana Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V Perlu Pelatihan Komputer dan penyusunan program kerja
c. kemitraan dan kerjasama v
Urusan Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V Perlu Pelatihan penyusunan program kerja
c. kemitraan dan kerjasama V

ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
No Kriteria setiap Komponen Kesesuaian
dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/ Pemenuhan Alokasi
Program
Ya Tidak 1 2
1 Kepemilikan sistem informasi manajemen yang mendukung
administrasi pendidikan di sekolah v
2 Pengelolaan sistem informasi manajemen yang efisien, efektif dan akuntabel v
3 Penyediaan fasailitas informasi yang efisien, efektif dan mudah
diakses v
4 Pelaporan data informasi secara berkala dan berkesinambungan v
5 Efektifitas dan efisiensi komunikasi antar warga sekolah di lingkungan sekolah v

2.1.5 Analisis Standar Penilaian
Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012

No Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan Rencana Tindak Lanjut
1 Prinsip penilaian Sahih, objektif, adil, terpadu., terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan. Sistematis beracuan kriteria, dan akuntabel. Prinsip penilaian sudah mendekati sahih objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan Sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian Sekolah
menyiapkan
format yang sesuai dengan prinsip penilaian

2 Teknik dan
Instrumen
Penilaian Instrumen penilaian hasil belajar yang
Digunakan pendidik memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa. Belum ada data penelaahan
Instrument penilaian hasil
belajar Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan subs-tansi, konstruksi,dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik
3 Mekanisme dan Prosedur penilaian 1. Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah / madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a) menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c) melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10.Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/ madrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remidi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
14.Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

17 komponen yang ada dalam mekanisme prosedur penilaian sudah dilaksanakan dengan baik
Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian IHT sistem penilaian.
4 Penilaian oleh
Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran Penilaian oleh Pendidik telah terlaksana dengan baik
5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran Penilaian oleh Satuan Pendidikan sudah terlaksana terutama pada kenaikan kelas dan UN / UAS Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal Perlu evaluasi yang mendalam untuk mengevaluasi terutama untuk menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.



2.1.6 HASIL ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KEKUATAN KELEMAHAN RENCANA TINDAK LANJUT
1. Peserta Didik - Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi belajar dan berorganisasi.
- Tingginya kreativitas dan kemandirian siswa dalam kegiatan OSIS
- Banyaknya lulusan yang diterima di SMA/MA/SMK Negeri - Fasilitas penunjang belajar cukup lengkap- Prestasi akademik dan non akademik yang cukup menonjol diberbagai Event.
- Motivasi dan dedikasi tenaga pendidik yang cukup tinggi. - Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.
- Alokasi dana operasional pendidikan terbatas dan dana orang tua yang kurang lancar,dilihat dari rata2 yang masuk pada tiap bulannya.
- Profesionalisme dari guru yang relatif be ragam. - Program perekrutan siswa berprestasi
- Meningkatakan pemanfaatan fasilitas yang da
- Menggunakan dana berdasarkan skala prioritas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan - Kompetensi dan profesionalisme guru yang merata dengan komitmen yang tinggi.
- Kemampuan tenaga kependidikan dalam Bahasa Ingris dan teknologi informasi
- Meratanya penyebaran guru pada tiap bidang
studi - Dedikasi yang cukup tinggi dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
- Semua guru berpendidikan minimum S1

- Kemampuan tenaga administrasi relatif baik. - Masih ada tenaga pendidk dan kependidikan yang perlu ditingkatkan kompetensinya.
- Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi dan berkomonikasi dengan bahasa Inggris
- Tenaga kependidikan masih banyak yang bertstatus honorer.
- Peningkatan tenaga kependidikan dengan pelatihan.
- Peningkatan kemampuan guru di bidang Teknologi Informasi.
- Pelatihan bahasa inggris bagi guru

.
3. Sarana dan prasarana - Sarana laboratorium bahasa,IPA ,komputer, hardware, multimedia, audio visual, ruang aula dan perpustakaan tersedia dengan lengkap.
- Ruang kegiatan Ekstrakurikuler tersedia sesuai dengan kebutuhan.
- Lingkungan sekolah yang asri dan nyaman
- Gerakan K 7 terselenggara dengan sinergis. - Penyediaan sarana cukup memadai.
- Lingkungan sekolah terletak di dekat jalan raya sehingga mudah terjangkau
- Lingkungan sekolah yang cukup luas . - Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
- Penataan lingkungan yang belum mengarah ke gerakanK7.
- Belum adanya peningkatan kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. - Lebih mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada.
- Terbentuknya tim
pemantau gerakan
K7.
- Penataan lingkungan
hidup berupa taman
dan penambahan ta
naman penghijauan.

4. Pembiayaan - Tersedianya dana yang sesuai dengan kebutuhan program pengembangan sekolah.
- Dana yang dihimpun dari masyarakat/komite lancar pada tiap-tiap bulannya.
- Sumber dana pendidikan
meningkat pada tiap tahunnya - Peluang untuk bisa mendapatkan dana dari pemerintah ( Block grant ) - Adanya kebijakan dari pemerintah yg membatasi penggalian dana dari masyarakat. - Pengelolaan dana berdasarkan skala prioritas


5. Program Sekolah - Meningkatkan kualitas kurikulum sesuai dgn paket pembelajaran KTSP.
- Meningkatkan proses pembelajaran untuk memenuhi kepuasan pelanggan
- Melakukan analisis kebutuhan tenaga guru.
- Mengembangkan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
- Mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah.
- Meningkatakn tenaga pendidik dan kependidikan untuk bisa berbahasa inggris dan teknologi informasi.
- Meningkatkan pemeliharaan dan perawatan fasilitas pendidikan.
- Meningkatkan input siswa baru dan lulusan
- Meningkatkan keasrian Lingkungan.
- Dukungan pemerintah
- Perkembangan teknologi informasi yang memudahkan untuk mengakses berbagai informasi. - Pandangan yang berbeda antara pemerintah daerah tentang pengelolaan sekolah.
- Perkembangan sekolah yang makin banyak sehingga persaingan mendapatkan siswa yang bermutu semakin ketat.
- Pembatasan dari pe
merintah yang mem
batasi penggalangan
daria masyarakat
- Pengembangan diri
belum berjalan sesuai
dengan yang diharap
kan. - Optimalisasi pemanfaatan dana sesuai dengan skala prioritas.
- Optimalsasi pemanfaatan sarana yang tersedia
- Pemanfaatan rekan sejawat untuk pelatihan bahasa inggris dan teknologi informasi.


2.1.7 ANALISIS STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012


a. Satuan Pendidikan yang terkait dengan Rombongan Belajar

No
Komponen
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Kesesuaian
dengan SNP Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Program Ket

Ya Tidak 1 2 3
1 Rombongan Belajar
27 rombel
v

2 Rasio jumlah rombel
terhadap peserta didik
40 orang per kelas
v
v


b. Lahan
No
Komponen
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Kesesuaian
dengan SNP
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Program
Ket

Ya Tidak 1 2 3
1 Rasio minimum Luas Lahan terhadap peserta
didik 1 : 9,3 V
2 Luas minimum lahan 10.857 m2 V
3 Keefektifan lahan untuk membangun
prasarana sekolah 10.857 m2 V
4 Posisi lahan yang terhindar dari potensi bahaya Aman V
5 Persentase Kemiringan lahan Kurang dari 5o V
6 Posisi lahan yang terhindar dari pencemaran
air, kebisingan dan pencemaran udara
Terlalu dekat dengan jalan raya V
7 Kesesuaian peruntukan lahan dengan Perda
tentang rencana tata ruang
Sesuai V
8 Status kepemilikan lahan
Milik negara V




c. Bangunan Gedung
No
Komponen
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Kesesuaian
dengan SNP
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Program
Ket

Ya
Tidak
1 2 3
1 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan
terhadap Peserta Didik 1 : 4,93 V
2 Luas Minimum Lantai Bangunan 5085 V
3 Tata bangunan gedung Sesuai dengan ketetapan daerah V
4 Persyaratan keselamatan bangunan gedung Memadai V
5 Persyaratan kesehatan bangunan gedung Memadai V
6 Fasilitas dan aksesibilitas bangunan gedung Belum ada fasilitas untuk siswa penyandang cacat V V
7 Persyaratan kenyamanan bangunan gedung Nyaman V
8 Persyaratan jumlah tingkat bangunan gedung 1 tingkat V
9 Sistem keamanan bangunan gedung Memadai V
10 Daya listrik bangunan gedung 23.000 wat V
11 Kualitas bangunan gedung Sesuai PP V
12 Usia bangunan gedung Lebih dari 5 tahun V
13 Program pemeliharaan bangunan gedung Ada program pemeliharaan V
14 Kelengkapan administrasi bangunan gedung
(IMB dan izin penggunaan) Proses pengurusan V




d. Kelengkapan Prasarana dan Sarana

No
Komponen
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Kesesuaian
dengan SNP
Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Program
Ket

Ya
Tidak
1 2 3
1. a Ruang Kelas 63 m2 V
b Sarana Ruang Kelas Lemari belum ada V Pengadaan Lemari V
2 a Ruang perpustakaan 98 m2 V
b Sarana perpustakaan
Lengkap V
3 a Ruang laboratorium biologi
96 m2 V
b Sarana laboratorium biologi
Lengkap V
4 a Ruang laboratorium fisika
72 m2 V
b Sarana laboratorium fisika
Lengkap V
5 a Ruang laboratorium Komputer
96 m2 V
b Sarana laboratorium Komputer
Lengkap V
6 a Ruang laboratorium bahasa
120 m2 V
b Sarana laboratorium bahasa
Lengkap V
7 a Ruang pimpinan 24 m2 V
b Sarana ruang pimpinan Lengkap V
8 a Ruang guru, 96 m2 V
b Sarana ruang guru Lemari masih kurang V Pengadaan lemari minimal setiap MGMP 1 V
9 a Ruang tata usaha 96 m2 V
b Sarana ruang tata usaha Lengkap V
10 a Tempat beribadah 324 m2 V
b Sarana tempat beribadah Lengkap V
11 a Ruang konseling 72 m2 V
b Sarana ruang konseling Komputer 1 unit V
12 a Ruang UKS 15 m2 V
b Sarana ruang UKS Lemari obat kurang besar V Kelengkapan segera dipenuhi V
14 a Ruang organisasi kesiswaan 36 m2 V
b Sarana ruang org. kesiswaan Komputer dan lemari belum ada V Kelengkapan segera dipenuhi V
15 a Jamban Jamban siswa putra kurang 3 V Dibangun jamban untuk putera V
b Sarana jamban Memadai V
16 a Gudang 4 x 3 m2 V
b Sarana gudang Kurang memadai V
17 a Ruang sirkulasi Memadai V
18 a Tempat bermain/olahraga Lap. Volley, basket dan Taman V
b Sarana tempat bermain/ olahraga Memadai V




Pembiayaan
No
Komponen dan Indikator
Pilihan Ket

Ya Tidak
A. Jenis pembiayaan
1




2




3
Pengalokasian biaya pendidikan untuk biaya investasi termasuk biaya
pengembangan keunggulan lokal:
a) Sarana prasarana
b) Peserta Didik
c) Pendidik
d) Tenaga Kependidikan

Sekolah mengalokasikan biaya operasi meliputi :
a. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
b. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pajak,
Sekolah bersama komite sekolah merancang dan menetapkan biaya
personal V




V




V

B. Sumber pembiayaan
1 Sekolah menggali sumber-sumber pembiayaan pendidikan dari orang tua
peserta didik/masyarakat, pemerintah dan donatur lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pendidikan secara mandiri
a) Sumber dana dari Orang Tua /Masyarakat
b) Sumber dana dari Pemerintah
c) Sumber dana dari Donatur Lain


V
V





V
C. Program pembiayaan
1


2 Sekolah memiliki program kerja operasional tahunan dan upaya sekolah menggali dan mengelola serta memanfaatkan dana dari berbagai sumber

Membuat laporan pertanggung-jawaban secara akuntabel dan transparan V


V






2.1.8 HASIL ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah : UPTD SMPN 1 KAUMAN
NPSN/NSS : 20537273/201051615003
Alamat : JL.RAYA KALANGBRET-TULUNGAGUNG
Tahun Pelajaran : 2011/2012


NO
KOMPONEN
KONDISI IDEAL
PELUANG
TANTANGAN

RENCANA TINDAK LANJUT

1
















2






3







4







5





Komite sekolah



















Dunia usaha /dunia kerja








Dinas pendidikan kabupaten.







Perguruan tinggi









Organisasi profesi



Komite Sekolah berperan sebagai:
a. Pemberi pertimbangan.
b. Pendukung finansial dan pemikiran.
c. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas.
d. Mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Fungsi Komite Sekolah :
1. Komitmen mutu pendidikan.
2. Melakukan kerjasama.
3. Menampung aspirasi.
4. Memberikan masukan dan rekomendasi.
5. Mendorong partisipasi.
6. Menggalang dana.
7. Melakukan evaluasi.

Setiap dunia usaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Nya termasuk institusi pendidikan atau sekolah. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.



Kebijakan dari dinas pendidikan kabupaten dapat terakomodasi dan terlaksana dengan baik.






Setiap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memberikan berbagai fasilitas kemudahan dalam penerimaan mahasiswa baru.





Sebagai wadah penampung inspirasi serta memperjuangkan hak-hak para guru menuju kesejahteraan untuk kemajuan dunia pendidikan yang mengikuti perkembangan jaman. • Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah.
• Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat.










Banyaknya perusahaan / pabrik yang tersebar dekat lingkungan sekolah yang dapat dijadikan kemitraan baik dalam pengembangan program sekolah maupun daya serap tenaga kerja.



Ada beberapa kesempatan untuk pengembangan profesi kedinasan untuk guru dan ketatalaksanaan.





• Bisa dimanfaatkan untuk dapat bekerjasama baik dibidang pengembangan profesi guru maupun peningkatan SDM.
• Menjaring siswa/I untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.


• Pemanfaatan keprofesionalan para anggotanya.
• Sebagai ajang pertemuan untuk berdiskusi mengenai kemajuan pendidikan.

• Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.

• Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.













• Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.
• Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.



• Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana.



• Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.
• Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.



• Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
• Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.
• Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak.
• Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian yang sangat melekat. Komite sekolah harus dapat menjembatani guna terlaksananya program sekolah sebagaimana tertuang dalam RAPBS.














Menjalin kerja sama dengan dunia usaha untuk mendukung program sekolah dengan perusahaan yang ada.




• Pembinaan kepada sekolah harus lebih ditingkatkan.
• Penyampaian informasi mengenai berbagai kebijakan harus setransparan mungkin.

• Penyampaian informasi perguruan tinggi kepada siswa berkelanjutan.






• Melakukan rutinitas pembinaan keorganisasian sampai kepada ranting-ranting di bawahnya.

• Menjalankan keorganisasian secara independen.
• Azaz pemerataan dalam kebijakan menjalankan keorganisasian.




BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
UPTD SMPN 1 Kauman menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu UPTD SMPN 1 Kauman berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah:
1. Standar Isi:
a. Pembelajaran belum menerapkan sistem pembelajaran moving class
b. Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
c. Belum sepenuhnya memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender.
d. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
e. Sekolah belum maksimal melaksanakan kurikulum melalui 5 pilar belajar, khususnya pilar belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain.
f. Peserta didik telah mendapatkan pelayanan perbaikan dan pengayaan tetapi belum mendapatkan program percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik.
g. Pelaksanaan kurikulum telah menggunakan multistrategi, multi media dan teknologi namun masih sangat terbatas akibat keterbatasan sarana dan prasarana penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia.
h. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang serta SDM
i. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan terstruktur
j. Hanya sebagian kecil pendidik yang memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak terstruktur
2. Standar Proses
a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisis SK-KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan tujuan pada RPP.
d. Jumlah peserta didik per rombongan belajar adalah 40 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang direnecanakan pada RPP.
f. Belum seluruh guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan meliputi kegiatana eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
g. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
h. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan , yaitu baru 60% guru melaksanakan CTL
i. Guru yang menggunakan media ICT dalam pembelajaran 60%
j. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional ( rata-rata KKM 84%)
k. Prestasi non akademik sekolah masih rendah

3. Standar Sarana Prasarana
a. Laboratorium Biologi ada, Lab. Fisika ada.
b. Komputer untuk ruang Guru, BK, OSIS dan Wakasek masih kurang
c. Masih banyak ruang kelas belum dilengkapi LCD Proyektor
d. Komputer di ruang perpustakaan tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena belum ada jaringan telphon.
e. Perpustakaan on-line belum berfunsi karen jaringan telphon belum ada
f. Lemari tiap ruang kelas belum ada
g. Lemari untuk guru masih kurang

4. Standar Pengelolaan
a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah
b. Belum memberikan inspirasi bagi warga sekolah
c. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
d. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
e. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
f. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran
g. Pemilihan Wakil Kepala Sekolah belum dilakukan pemilihan oleh Dewan Guru

5. Standar Penilaian
a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian
b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa pada instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Belum maksimal

6. Kondisi Satuan Pendidikan
a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.
b. Alokasi dana operasional pendidikan terbabatas dan penggalian dana orangtua juga dibatasi.
c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.
d. Jumlah guru berlebihan,tetapi tingkat profesionalitas guru rata-rata masih rendah
e. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi maupun berkomonikasi dengan bahasa inggris
f. Sebagaian besar tenaga kependidikan berstatus honorer
g. Fasilitas yang ada belum termanfaatkan secara optimal.
h. Penataan lingkungan yang belum mengarah kegerakan K7
i. Belum adanya peningkatan kesadaran warga sekolah terhadaap pentingnya kebersihan lingkungan.
j. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi pernggalian dana dari masyarakat.
7. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan
a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.
b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.
c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.
d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.
e. Ketidak merataannya penerapan dan pelaksanaan kebijakan untuk pengembangan profesi bagi guru dan tata laksana.
f. Kurang nya minat guru akan peningkatan mutu keprofesian.
g. Keterbatasan pemahaman siswa dan orangtua siswa dalam hal melanjutkan studi.
h. Keberadaan organisasi PGRI belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
i. Potensi yang dimiliki tidak berkembang sesuai dengan keinginan.
j. Masih adanya intervensi dari kalangan tertentu yang dapat menghambat ruang gerak.
k. Masih terlihat adanya perbedaan jenjang pendidikan dalam kegiatan keorganisasian yang sangat melekat.
l. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni
3.2 Rekomendasi
a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini
b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari hasil analisis konteks
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun dalam RKAS
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks